Sekarang ini, teknologi jadi penopang utama bisnis. Banyak perusahaan—baik UKM maupun skala besar—mulai sadar kalau server berperan penting dalam menjaga jalannya operasional. Tapi pertanyaannya, berapa sebenarnya biaya pasang server on-premise? Jangan terkecoh, karena harga beli perangkat hanyalah awal. Masih ada biaya berulang yang harus diperhitungkan.
Tanpa perhitungan TCO (Total Cost of Ownership), anggaran bisa bengkak. Mulai dari lisensi software, konsumsi listrik, pendinginan, sampai gaji staf IT—semuanya harus dihitung. Artikel ini akan memandu kamu memahami gambaran biayanya secara menyeluruh.
Apa Itu Server On-Premise?
Server on-premise adalah perangkat server fisik yang dipasang dan dikelola langsung di kantor atau lokasi bisnis. Seluruh aplikasi, data, dan sistem berada dalam pengawasan internal perusahaan. Berbeda dengan model cloud hosting, semua urusan pemeliharaan dan keamanan wajib ditangani sendiri oleh tim internal.
Awalnya, model ini umum digunakan oleh perusahaan besar dengan kebutuhan data yang stabil. Sekarang, semakin banyak UKM melirik opsi ini karena alasan keamanan serta kepatuhan regulasi.
Komponen Penting dalam Server On-Premise

Agar lebih mudah dipahami, instalasi server biasanya melibatkan:
1. Hardware
- Tower, Rack, atau Blade Server: bentuk dan kapasitasnya berbeda, menyesuaikan kebutuhan ruang dan performa.
- CPU & RAM ECC: prosesor server dan memori khusus untuk menjaga kestabilan.
- Storage: SSD/HDD kelas enterprise dengan konfigurasi RAID.
- UPS & PDU: perlindungan daya agar server tetap aman ketika listrik padam.
2. Software & Lisensi
- Sistem Operasi: Windows Server dengan lisensi per-core + CAL, atau Linux Enterprise dengan model langganan dukungan.
- Virtualisasi: VMware maupun Hyper-V jika ingin menjalankan banyak mesin virtual.
3. Instalasi & Konfigurasi
- Pemasangan OS server.
- Pengaturan RAID, DNS, DHCP, Active Directory.
- Implementasi backup dan sistem pemulihan.
4. Infrastruktur Tambahan
- Ruang khusus server dengan pendingin.
- Keamanan fisik: akses terbatas, pemadam kebakaran, monitoring.
Intinya, server bukan sekadar unit komputer, melainkan satu paket infrastruktur.
Estimasi Biaya Server On-Premise
Berikut gambaran umum biaya awal dan berulang yang biasa muncul:
Kategori Biaya | Rincian | Kisaran Harga |
---|---|---|
Hardware | Tower Server | Rp45 – 63 juta |
Rack Server enterprise | Rp150 – 360 juta | |
Rak Server (20U – 45U) | Rp6 – 12 juta | |
UPS Online 3000VA | Rp8 – 9 juta | |
Software & Lisensi | Windows Server + CAL | ± Rp19 juta |
Linux Enterprise (RHEL Premium) | ± Rp20 juta/tahun | |
VMware vSphere (per-core) | Rp10 – 30 juta/tahun | |
Jasa Instalasi | Pemasangan OS + RAID | Rp1 – 2 juta |
Backup & konfigurasi lanjut | Rp3 – 5 juta | |
Operasional | Gaji staf IT (Officer – Admin) | Rp68 – 114 juta/tahun |
Biaya listrik + pendinginan | ± Rp17 juta/tahun | |
Kontrak perawatan | Rp12 – 45 juta/tahun |
Estimasi di atas bersifat umum, angka sebenarnya bisa berbeda tergantung spesifikasi server, vendor, dan kebutuhan bisnis.
Manfaat Server On-Premise
- Kendali penuh atas infrastruktur dan data.
- Tingkat keamanan lebih tinggi jika dikelola dengan tepat.
- Operasi internal stabil walau koneksi internet bermasalah.
- Lebih ekonomis jangka panjang untuk workload yang konsisten.
Tips untuk Pemula
- Analisis kebutuhan: tentukan beban kerja, jumlah pengguna, kapasitas penyimpanan.
- Hitung TCO 3–5 tahun: jangan hanya fokus pada harga perangkat.
- Sesuaikan dengan skala: pilih tower untuk skala kecil, rack/blade untuk kapasitas besar.
- Siapkan sistem backup: cegah kehilangan data permanen.
- Pertimbangkan colocation: opsi hemat jika tidak ingin membangun ruang server sendiri.
Risiko & Tantangan
- Biaya tersembunyi: listrik, pendinginan, lisensi tahunan, tenaga IT.
- Downtime berisiko besar tanpa backup atau recovery plan.
- Kewajiban regulasi: beberapa industri wajib menyimpan data lokal.
- Over-provisioning: kapasitas berlebihan bisa buang anggaran.
Kesimpulan
Server on-premise adalah investasi besar yang memberi kendali penuh, tapi juga tanggung jawab penuh. Opsi ini cocok untuk bisnis dengan kebutuhan stabil dan tim IT internal yang siap mengelola. Namun, bila fleksibilitas dan skalabilitas jadi prioritas, cloud atau colocation bisa lebih menguntungkan.
Penutup
Instalasi server bukan sekadar beli perangkat keras. Ada perencanaan, konfigurasi, dan biaya berkelanjutan yang harus dipikirkan. Untuk kamu yang ingin praktis, General Solusindo hadir membantu mulai dari perencanaan, pemasangan, sampai pemeliharaan.
Hubungi CS General Solusindo di 0811-3219-992 agar server on-premise kamu berfungsi maksimal, aman, dan tahan lama.